A. Pengertian Fertilisasi In Vitro
Fertilisasi In Vitro (Bahasa
Inggris: In Vitro Fertilisation) atau Bayi Tabung adalah sebuah teknik
pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Dilihat dari
artinya, in vitro berarti ‘in glass’ atau di dalam gelas. Jadi, proses IVF
adalah proses fertilisasi yang dilakukan di laboratorium, bukan di dalam tubuh
wanita. Pada umumnya, teknik IVF digunakan oleh pasangan suami istri yang sulit
memiliki keturunan. Sebab-sebabnya antara lain karena kualitas sperma yang
buruk, masalah ovulasi, atau masalah interaksi sel telur dan sperma.
B. Sejarah Fertilisasi In Vitro
Teknik FIV dirintis
oleh Robert Geoffrey Edwards danPatrick Christopher Steptoe pada
tahun 1977. Prosedur pertama kali berhasil dilakukan di Inggris pada tahun
1978, dimana sebelumnya Edwards sudah aktif melakukan penelitian untuk mencari
solusi alternatif fertilisasi sejak tahun 1966.
Robert G. Edwards dan Patrick C. Steptoe
Bayi pertama hasil FIV
adalah Louise Joy Brown yang dilahirkan di Inggris pada pukul 11.47
tanggal 25 Juli tahun 1978 di Oldham General Hospital melalui operasi caesar
yang telah direncanakan sebelumnya. Louise Joy Brown lahir dengan berat 2,608
kg.
Louise Joy Brown, bayi hasil FIV pertama
C. Prosedur FIV
1. Pemberian suntikan hormon agar
diproduksinya sel telur multipel dalam ovarium (dalam siklus menstruasi normal,
hanya akan dihasilkan 1 folikel dan 1 folikel tersebut mengandung 1 sel telur).
Folikel adalah suatu rongga cairan normal yang terdapat pada sel telur. Pada
keadaan yang tidak normal, folikel ini akan membuka pada saat siklus menstruasi
untuk melepas sel telur. Selanjutnya, pasien akan diperiksa untuk menentukan
waktu pengambilan sel telur yang tepat.
2. Pasien akan diberi suntikan
hormon untuk mematangkan sel telur. Waktu adalah faktor yang sangat penting;
apabila sel telur diambil terlalu dini atau terlalu lambat, maka kemungkinan
besar sel telur tidak akan berkembang dengan baik. Untuk melakukan pengambilan
sel telur yang tepat, maka dokter akan melakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi
atau pemeriksaan darah.
3. Pada prosedur pengambilan sel
telur (ovum pick up), pasien akan dibius. Dokter akan melihat perkembangan
folikel pada ovarium lewat ultrasonografi. Kemudian, sel telur diambil melalui
jarum yang dimasukkan. Prosedur ini dapat berlangsung 30 menit hingga 1 jam.
4. Setelah itu, sel telur akan
dicampurkan dengan sperma pasangan pada laboratorium. Kemudian, sel telur yang
telah difertilisasi (embrio) akan disimpan di dalam laboratorium dari 3-5 hari
untuk mencapai pertumbuhan optimal.
5. Setelah embrio siap, dokter
akan mentransfer satu atau lebih embrio kedalam uterus pasien (embryo transfer).
Prosedur ini lebih cepat dan lebihmudah daripada prosedur pengambilan sel
telur. Dokter akan memasukkanpipa fleksibel yang disebut kateter melalui vagina
dan serviks ke dalamuterus. Untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan, sebagian
besar ahliIVF menyarankan transfer 3-4 embrio per prosedur. Namun hal ini
dapatmeningkatkan risiko kehamilan multipel, yang dapat meningkatkan risikopada
ibu maupun janin.
6. Setelah prosedur transfer
selesai, pasien dibiarkan berbaring selamabeberapa jam dan boleh pulang 4-6 jam
kemudian. Dokter akan melakukantes kehamilan 2 minggu setelah transfer embrio
dilakukan.
Jika terdapat
kasus sperma pria mempunyai gangguan, maka dokter akanmengombinasikan teknik IVF
dengan teknik yang disebut injeksi spermaintrasitoplasma (bahasa Inggris: Intracytoplasmic
Sprem Injection/ICSI). Dimanasperma diambil dari cairan semen atau pada kasus
tertentu diambil dari testis dandimasukkan langsung ke dalam sel telur. Setelah
terbentuk embrio yang hidup,embrio tersebut ditransferkan ke dalam uterus.
Intracytoplasmic Sperm Injection
C. Keunggulan Bayi Tabung
Dapat memberikan peluang
kehamilan bagi pasangan suami istri yangsebelumnya menjalani pengobatan
infertilitas biasa, namun tidak pernahmembuahkan hasil.
Dapat menentukan jenis kelamin
anak yang kita inginkanD.
Kelemahan Bayi Tabung
Tingkat keberhasilannya belum
mencapai 100% ( >32%)
Membutuhkan biaya yang mahal
(30-40 juta)
Dapat meningkatkan kemungkinan
kehamilan multiple (kehamilan kembar,bisa sampai kembar tiga, atau lebih)
Kemungkinan terjadinya ovarian
hyperstimulation syndrome (OHSS) yang diakibatkan karena penggunaan obat-obatan
sebelum pelaksanaan prosesbayi tabung. OHSS adalah penghasilan sel telur yang
berlebihan.
0 comments:
Post a Comment